Kata lain dari mammografi adalah mammogram, dan mamografi merupakan serangkaian tes yang dilaksanakan bagi seseorang yang diduga menderita kanker payudara dengan gejala-gejala tertentu yang sudah ditentukan oleh organisasi kesehatan dunia (World Health Organization).
Seseorang disarankan untuk melakukan mamografi setahun sekali jika berusia lebih dari 40 tahun atau ada riwayat kanker payudara di keluarga.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai gejala awal kanker yang sering menyerang wanita, cek artikel berikut “Apa Itu USG Mammae? Ini Persiapan hingga Prosedurnya!“.
Apa itu Mammografi?
Secara singkat, mammografi adalah tes pemindaian yang dilakukan untuk mendapatkan sebuah gambaran kelenjar payudara dan jaringan yang ada di sekitarnya.
Pemeriksaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat atau teknologi foto rontgen. Mammogram yang standar akan menghasilkan gambar beresolusi dua dimensi. Bagi 40-50% perempuan dengan payudara yang cukup padat, gambar yang dihasilkan membuat tenaga ahli sulit membedakan antara tumor dan jaringan lainnya, karena terlihat serupa.
Hingga pada akhirnya, pakar dari American Cancer Society menyatakan bahwa gambar 3 dimensi memiliki hasil yang lebih akurat dan jelas untuk membedakan keduanya. Selain itu, juga mampu memberikan informasi secara lebih rinci.
Jadi, bagi perempuan yang dicurigai menderita kanker payudara dan kebetulan bentuknya padat, maka mammografi 3 dimensi menjadi alternatif yang tepat agar dokter dapat mengetahui apa saja jaringan yang ada di dalam.
Untuk dapat mengambil gambaran tersebut, payudara akan dijepit menggunakan dua pelat kaca. Tujuannya agar radiolog atau teknisi bsa mengevaluasi apakah ada potensi kanker, tumor atau penyakit lainnya. Di Indonesia sendiri, mammogram terbukti mampu menyelamatkan banyak nyawa karena penyakit bisa terdeteksi dengan cepat.
Kapan Tes Dilaksanakan?
Banyak ahli di bidang ilmu kedokteran dan patologis menyatakan seorang wanita bisa melakukannya sekitar 1 hingga 2 tahun sekali di atas umur 40 tahun.
Meskipun demikian, mammografi juga dapat dijalani bagi demografis di bawah rentang usia tersebut. Terlebih bagi wanita yang mengalami risiko tinggi terkena kanker payudara, entah itu karena hormon atau faktor keturunan. Selain itu, tes ini juga disarankan dokter ketika mengalami beberapa gejala seperti di bawah ini:
- Adanya benjolan abnormal di payudara
- Terjadinya perubahan kulit pada bagian payudara yang menjadi lebih tebal, berbintik dan seperti bentuk kulit jeruk
- Adanya rasa nyeri di payudara dan sekitarnya
- Keluar cairan dari dalam puting selain ASI dan berwarna kemerahan atau berdarah
- Terjadinya perubahan pada penempatan benjolan
Apa Perbedaan Mammografi dan USG Mammae?
Perlu digaris bawahi bahwa ada beberapa perbedaan antara pemeriksaan USG Mammae dan mammografi. Keduanya memang sama-sama rangkaian pemeriksaan untuk mendeteksi kanker secara dini, akan tetapi pada prinsipnya USG payudara memanfaatkan gelombang suara.
Sebaliknya, mammografi memanfaatkan sinar X. Selain itu USG payudara biasanya dilakukan pada wanita yang berusia kurang dari 35 tahun dan wanita hamil. USG mammae lebih akurat untuk kedua jenis golongan tersebut dan jaringan abnormal bisa terdeteksi.
Sementara itu, mammogram biasanya dilakukan pada wanita yang usianya lebih dari 35 tahun. Selain lebih akurat dalam mendeteksi kelainan pada payudara, proses ini juga bisa mendeteksi jaringan yang lebih longgar dan terisi lemak.
Mammogram ini juga tepat jika diterapkan pada wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti pada wanita yang memiliki riwayat operasi pada bagian dada dan sekitarnya.
Persiapan dan Prosedur Mammografi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode pemeriksaan mammografi. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
1. Tahap Persiapan
Bagi yang akan menjalani tes mammogram ini disarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang banyak mengandung kafein. Contohnya adalah kopi, soda, coklat, teh dan lain sebagainya. Hindari produk tersebut 5-7 hari sebelum tes dilaksanakan.
Apabila seorang pasien sebelumnya pernah melaksanakan tes ini, maka disarankan untuk membawa hasil tes sebelumnya agar bisa dijadikan perbandingan. Selain dua hal di atas ada juga hal lainnya yang tidak boleh dilakukan:
- Menggunakan produk seperti deodoran, parfum, dan losion pada bagian payudara dan sekitarnya.
- Hendaknya melepaskan perhiasan atau aksesoris yang terbuat dari logam, khususnya di bagian dada dan leher.
- Mengenakan pakaian yang fleksibel dan longgar agar memudahkan proses.
2. Tahap Pelaksanaan
Pemeriksaan mammografi membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Pasien bisa melakukannya baik dengan duduk maupun berdiri, tergantung dari jenis alat yang digunakan oleh rumah sakit tempat periksa. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
- Dokter akan meminta pasien untuk melepas baju dan diganti dengan baju yang disediakan oleh rumah sakit.
- Pasien akan diminta duduk atau berdiri di depan mesin pemindai, kemudian dokter akan meletakkan payudara diantara dua pelat kaca. Pelat ini bekerja menekan payudara dan meratakan jaringan-jaringan yang ada di dalamnya.
- Gambar payudara akan diambil dari berbagai sudut. Setiap pengambilan, pasien biasanya diminta untuk menahan nafas.
- Proses pengambilan gambar tersebut akan berlangsung selama beberapa menit, sehingga terkadang menimbulkan rasa yang tidak nyaman, nyeri, dan tekanan pada payudara.
- Setelah proses pemeriksaan selesai, dokter akan memeriksa kualitas gambar terlebih dahulu. Apabila dirasa kurang, maka tes akan diulang kembali dan pasien disarankan melaksanakan USG payudara.
3. Pasca Pemeriksaan
Apabila rangkaian persiapan dan pelaksanaan sudah selesai dilalui, maka akan dihasilkan dokumen yang menunjukkan apakah ada kelainan pada jaringan payudara atau tidak. Kelainan tersebut seperti:
- Adanya penumpukan kalsium yang terjadi karena peradangan, bekas biopsi, dan lainnya
- Benjolan keras dan berisi cairan
- Tumor ganas atau kanker
- Tumor jinak
- Jaringan payudara yang lebih padat dibandingkan dengan yang lainnya
Hasil yang Didapatkan
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa mammogram tidak hanya digunakan untuk mendeteksi kanker saja, akan tetapi penyakit lainnya seperti tumor, penumpukan kalsium, kista, dan jaringan payudara abnormal lainnya.
Dokter juga tidak hanya menyarankan rangkaian tes ini untuk yang mengalami gejala kanker saja, akan tetapi juga pada seseorang yang secara genetik beresiko terkena kanker payudara.
Tidak ada salahnya melakukan tes mammografi baik sebelum atau sesudah mengalami tanda-tanda terjadinya kanker payudara. Terlebih sekarang kemudahan akses untuk mendapatkan informasi dimana tempat yang tepat untuk mammogram lengkap dengan fasilitas penunjang lainnya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pemeriksaan gejala awal kanker, cek artikel berikut “Tanda Kanker Payudara Stadium Awal dan Cara Mendeteksinya“.
Ada beberapa layanan di Indonesia yang telah memiliki fasilitas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dengan menyeluruh. Salah satunya adalah Bunda Hospital Denpasar. Rumah sakit ini telah memiliki fasilitas modern yang siap untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan wanita, persalinan, 24/7 emergency service, telekonsultasi, home care, dan berbagai layanan kesehatan lainnya.
Dapatkan berbagai paket menarik untuk pemeriksaan kesehatan wanita dari Bunda Hospital Denpasar. Hubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut.