ASI (Air Susu Ibu) mengandung semua nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan dan kecerdasan bayi semenjak lahir. Karenanya, banyak ahli kesehatan yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif, yakni pemberian ASI tanpa makanan maupun minuman lain kecuali obat dalam kondisi tertentu selama 6 bulan. Dengan demikian, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara melancarkan ASI agar bayi dapat terus mendapatkan suplai gizi yang cukup
Mengapa penting untuk mengetahui cara memperlancar ASI? Karena meski tubuh akan memproduksi ASI dengan alami, tidak jarang ibu akan mengalami produksi ASI yang sedikit hingga bayi pun sulit memenuhi kebutuhannya. Untuk mengetahui cara memperlancar ASI, berikut adalah penjelasannya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kesehatan ibu, cek artikel berikut “Pemeriksaan TORCH pada Ibu Hamil, Tujuan hingga Prosedur“.
Sampai Usia Berapa ASI Diberikan Pada Bayi?
Pada dasarnya, menyusui merupakan bentuk investasi terbaik untuk memberikan si kecil nutrisi terbaik. Tidak hanya untuk kelangsungan hidup bayi, melainkan meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial, bahkan ekonomi.
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan ASI lanjutan secara optimal hingga 2 tahun atau lebih. Pemberian ASI hingga usia 2 tahun juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Sesi menyusui antar ibu dan anak juga akan membantu mempererat kedekatan anak dengan ibunya hingga memasuki usia remaja.
5 Penyebab ASI Tersumbat
Orang tua, terutama pasangan yang batu pertama kali menjadi orang tua, rentan mengalami stres terkait anak mereka. Stres juga merupakan salah satu penyebab utama pasokan ASI menjadi seret, bahkan tidak keluar sama sekali. Selain dari stres, faktor berikut juga akan menyumbat produksi ASI.
1. Kondisi Kesehatan Sedang Tidak Fit
Pasokan ASI bisa berkurang signifikan karena kondisi kesehatan sang ibu sebelum hingga sesudah melahirkan yang belum kembali ke puncaknya. Gangguan tersebut bisa membuat kuantitas ASI tidak keluar maksimal. Ketidakbugaran ini juga dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi pasca melahirkan hingga ketidakseimbangan tiroid.
2. Kondisi Mental Lemah
ASI juga dapat berkurang saat ibu mengalami kondisi mental yang lemah. Salah satu kondisi mental negatif yang sering terjadi pada ibu adalah depresi postpartum atau postpartum depression.
Jenis depresi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan zat kimia di otak dan dialami oleh 10% ibu setelah melahirkan. Hal ini dapat diperparah ketika ibu tidak mendapatkan dukungan lebih dari keluarga dan pasangan selama beberapa bulan setelah melahirkan.
3. Perlekatan yang Kurang Tepat
Jika mulut bayi tidak dapat melekat dengan benar pada puting, maka tubuh ibu tidak mendapatkan rangsangan yang dibutuhkan oleh kelenjar payudara sehingga menurunkan produksi ASI. perlekatan yang kurang tepat saat menyusui juga dapat disebabkan oleh kondisi seperti bibir sumbing, tongue tie, hingga gangguan saraf pada bayi.
4. Status Kesehatan Ibu
Jika ibu memiliki kondisi medis tertentu seperti penyakit tiroid, PCOS, diabetes gestasional, obesitas, hingga kanker payudara, hal ini berisiko mempengaruhi kadar hormon laktasi dalam tubuh yang berkaitan dengan produksi ASI.
11 Cara Melancarkan ASI yang Efektif
Menyusui merupakan momen terpenting untuk ibu dan bayi dalam menjalin hubungan yang lebih dekat dan memenuhi kebutuhan anak. Untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi dengan maksimal, berikut adalah 11 cara melancarkan ASI yang dapat ibu lakukan.
1. Jangan Memberikan Botol dan Dot
Suplemen pendamping ASI tidak perlu menggunakan dot. Biasakan bayi menggunakan pipet atau cangkir. Dengan demikian, si kecil akan lebih terbiasa menyusui dengan kontak langsung ke puting payudara.
2. Memompa ASI Usai Menyusui
Cara melancarkan ASI juga dapat dilakukan dengan memompa ASI setelah menyusui. Terlebih jika kondisinya benar-benar tersumbat, maka disarankan memompa setiap dua jam sekali.
3. Perhatikan Frekuensi Menyusui
Pemberian ASI sebaiknya dilakukan sekitar 8-12 kali dalam 24 jam untuk membantu menjaga produksi ASI agar terus bertambah banyak. Dalam usia hari, bayi umumnya akan menyusu setiap 1-2 jam di siang hari dan beberapa kali saja di malam hari. Gunakan tiap payudara dalam durasi 15 sampai 20 sebelum berpaling ke payudara lainnya.
4. Mengeluarkan ASI dari Dua Payudara secara Bergantian
Anda juga dapat memperlancar ASI dengan menggunakan dua payudara secara bergantian. Ketika bayi mulai menghisap dengan lambat pada satu payudara, Anda bisa berganti ke sisi payudara lainnya untuk mempertahankan kelancaran payudara.
5. Melakukan Pijatan Payudara
Memijat payudara akan membantu melancarkan peredaran darah dan mengurai kelenjar susu yang mengendap di saluran ASI dalam payudara. Pemijatan ini juga dapat meredakan pembengkakan yang umum terjadi pada ibu menyusui. Berikut adalah langkah-langkahnya.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum memijat. Letakkan tangan pada bagian bawah dan atas payudara.
- Gerakkan tangan kiri untuk maju dan tangan kanan untuk mundur dengan pelan dan lembut.
- Ulangi sampai dengan 15-20 kali.
- Buat gerakan melingkar di sekitar puting 15-20 kali.
- Urut secara perlahan dan pelan mulai dari bagian dada hingga mengerucut ke bagian puting.
- Gunakan ujung ibu jari dan jari telunjuk untuk memelintir puting susu dengan pelan hingga beberapa kali.
- Setelahnya, bersihkan payudara dengan air hangat sebelum memompa ASI atau menyusui bayi secara langsung.
6. Menyusui dengan Kontak Langsung dari Kulit ke Kulit
Saat ibu menyusui anak dan menyentuh langsung (skin to skin contact), interaksi ini akan melepaskan hormon oksitosin dan prolaktin yang membuat produksi ASI menjadi melimpah. Hormon prolaktin merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI, dan hormon oksitosin yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak juga penting untuk kelancaran ASI.
7. Menjaga Kesehatan
Dengan memprioritaskan diri sendiri, ibu akan mempersiapkan diri secara mental dan fisik dengan optimal sebelum menyusui bayi. Perlancar ASI dengan rutin mengkonsumsi air putih dan istirahat yang cukup.
8. Menghindari Diet Ekstrem
Banyak ibu yang memperoleh berat badan dalam jumlah besar selama dan setelah masa kehamilan. Berat badan tambahan ini umumnya akan membuat ibu langsung melakukan diet ekstrem yang sebenarnya tidak baik bagi produksi ASI. Selama masa menyusui, ada baiknya untuk tetap memprioritaskan nutrisi terbaik terlebih dulu untuk si kecil.
9. Tidak Merokok dan Minum Alkohol Selama Hamil
Alkohol dan rokok wajib dijauhi selama masa kehamilan jika ingin memberikan ASI yang lancar. Kedua konsumsi tersebut sangat berbahaya untuk janin dan membuat ASI terhambat.
10. Memilih Kontrasepsi yang Tepat
Kontrasepsi hormonal bisa menjadi pilihan tepat untuk ibu menyusui karena kandungan hormon estrogen di dalamnya. Meskipun demikian, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli pilihan Anda sebelum menggunakan produk yang dapat mempengaruhi hormon selama masa menyusui agar produksi ASI tetap dapat berjalan lancar.
11. Konsumsi Makanan Sehat yang Mendukung ASI Lancar
Beberapa makanan seperti kacang almond, alpukat, daun katuk, bayam, dan sebagainya terbukti bisa melancarkan ASI. Penting bagi ibu untuk memenuhi vitamin A, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, vitamin D, zat besi, kalsium, protein, dan yodium agar ASI yang dihasilkan juga penuh dengan gizi.
Dengan dukungan orang terdekat, keluarga, dan pasangan, ibu dapat memproduksi ASI dengan lebih lancar lagi. Saat pasokan ASI tercukupi, maka si kecil bisa tumbuh sehat dan cerdas. Jika setelah melakukan cara-cara tersebut ibu masih mengalami produksi ASI yang lambat, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke sumber daya profesional untuk penanganan lebih lanjut.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kesehatan ibu, cek artikel berikut “Jamin Masa Kehamilan Anda dengan NIPT“.
Ada beberapa layanan di Indonesia yang telah memiliki fasilitas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dengan menyeluruh. Salah satunya adalah Bunda Hospital Denpasar. Rumah sakit ini telah memiliki fasilitas modern yang siap untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan wanita, persalinan, 24/7 emergency service, telekonsultasi, home care, dan berbagai layanan kesehatan lainnya.
Dapatkan berbagai paket menarik untuk pemeriksaan kesehatan wanita dari Bunda Hospital Denpasar. Hubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut.