Kehamilan adalah salah satu hal yang banyak diharapkan oleh pasangan suami istri, sehingga ketika sudah hamil hal-hal terbaik pasti akan dilakukan. Salah satunya adalah pemeriksaan antenatal care atau ANC.
Pemeriksaan satu ini menjadi penting karena memiliki tujuan agar ibu hamil memiliki mental sekaligus fisik yang bagus sehingga calon orang tua bisa mempersiapkan diri dalam menjalankan proses bersalin nantinya.
Tidak hanya itu saja, masih ada beberapa tujuan dari pemeriksaan ANC yang pastinya bermanfaat bagi ibu hamil beserta dengan janinnya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pemeriksaan ANC.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pemeriksaan kehamilan, cek artikel berikut “Pemeriksaan TORCH pada Ibu Hamil, Tujuan hingga Prosedur“.
Mengenal Apa Itu Antenatal Care
Antenatal Care atau ANC merupakan pemeriksaan yang dikhususkan untuk ibu hamil dan dilakukan oleh dokter maupun bidan dengan tujuan mengoptimalkan kesehatan mental serta fisik ibu hamil.
Selama masa kehamilan, ibu hamil disarankan menjalankan pemeriksaan ini dengan kunjungan yang komprehensif dan berkualitas minimal 4 kali. Pemeriksaan 4 kali tersebut dibagi menjadi:
- Pemeriksaan pertama sebelum bulan ke-4 kehamilan
- Pemeriksaan kedua sekitar bulan ke-6 kehamilan
- Pemeriksaan ketiga ketika memasuki usia kehamilan 8 bulan
- Pemeriksaan keempat saat ibu hamil sudah memasuki usia kandungan 9 bulan
Mengapa sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini selama masa kehamilan berlangsung? Karena ibu hamil sangat rentan terserang berbagai macam penyakit, misalnya saja preeklamsia maupun diabetes gestasional.
Tentunya penyakit tersebut bisa mempengaruhi pertumbuhan janin, bahkan dapat mengakibatkan bayi terlahir tidak sempurna nantinya. Maka dari itu, Anda atau pasangan perlu berupaya agar jangan sampai melewatkan pemeriksaan ini untuk hasil yang maksimal.
Apa Tujuan dari Pemeriksaan Ini?
Tujuan utama dari ANC tentu saja untuk memantau kondisi ibu hamil beserta dengan janin yang berada di dalam kandungannya. Lebih lanjut, pemeriksaan ini memiliki tujuan yang lebih besar lagi, yakni seperti berikut ini:
- Guna mendeteksi adanya komplikasi yang bisa saja menyerang ibu hamil tanpa mereka sadari selama masa kehamilan berlangsung. Pemeriksaan ini juga termasuk untuk mengecek riwayat kesehatan yang dimiliki oleh ibu hamil.
- ANC bertujuan untuk mempersiapkan proses persalinan agar ibu beserta bayi yang dikandungnya dapat melewati proses persalinan dengan baik, sehat, dan selamat.
- Pemeriksaan ini dapat mencegah terjadinya risiko komplikasi atau bahkan kematian pada saat proses persalinan berlangsung.
- Dengan pemeriksaan ANC ibu hamil dapat mempersiapkan diri untuk memenuhi ASI eksklusif pada bayi, sehingga bayi mendapatkan nutrisi terbaik.
- Membantu ibu hamil mempersiapkan diri terhadap perubahan peran karena setelah melahirkan akan memiliki tugas yang berbeda dengan sebelum melahirkan. Hal ini juga termasuk mempersiapkan pihak keluarga agar siap mengasuh anak sehingga tumbuh kembangnya optimal.
Kapan Perlu Dilakukan?
Pemeriksaan Antenatal Care sebenarnya perlu dilakukan selama masa kehamilan, dimulai dari trimester pertama hingga akhir kehamilan. Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan ini minimal 4 kali selama masa kehamilan untuk hasil yang optimal.
Pemeriksaan tersebut dilakukan saat ibu hamil berada di usia kandungan 4 bulan atau sebelumnya, kemudian memasuki usia 6 bulan lalu di usia kehamilan 8 dan 9 bulan.
Langkah-langkah Antenatal Care
1. Menimbang Berat Badan
Pelayanan pertama pada pemeriksaan Antenatal Care adalah memeriksa atau menimbang berat badan ibu hamil untuk mengetahui kenaikan berat badan selama masa kehamilan nantinya.
Selain itu, tujuan dari pemeriksaan berat badan ibu hamil adalah untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pertumbuhan pada janin. Tidak hanya berat badan saja, tinggi badan ibu hamil juga akan diukur dengan tujuan agar mengetahui kemungkinan faktor yang bisa mempersulit persalinan.
2. Cek Tekanan Darah Ibu
Standar pemeriksaan ANC yang kedua adalah pemeriksaan tekanan darah ibu hamil dengan tujuan guna mendeteksi risiko terkena preeklamsia yang dapat berpotensi membahayakan kehamilan.
Tekanan darah ibu hamil yang termasuk ke dalam kategori normal adalah sekitar 90-120/60-80 mmHg. Sedangkan preeklampsia dapat terjadi pada ibu hamil ketika tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg.
3. Menentukan Nilai Status Gizi
Nilai gizi yang dimiliki oleh ibu hamil menjadi hal penting sehingga termasuk ke dalam pemeriksaan ANC. Nilai status gizi ini dilakukan dengan cara mengukur lingkar lengan bagian atas ibu hamil.
Pengukuran LILA atau lingkar lengan atas dilakukan ketika ibu hamil masih berada di usia kandungan awal atau trimester pertama. Apabila ibu hamil memiliki ukuran lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, maka kemungkinan besar ibu hamil tersebut mengalami kekurangan energi kronis.
Kekurangan energi kronis atau biasa disebut KEK dan kondisi ini cukup berbahaya karena bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan BBLR atau Berat Badan Lahir Rendah.
4. Mengukur Tinggi Fundus Uteri
Fundus uteri atau puncak rahim perlu diukur ketinggiannya karena dengan ini bidan atau dokter bisa melihat atau memperkirakan perkembangan bayi selama di dalam kandungan.
Tinggi fundus yang baik adalah 2 centimeter lebih tinggi dari usia kehamilan, misalnya ketika kandungan Anda berusia 12 minggu maka tinggi fundus normal adalah 10 sampai dengan 14 centimeter.
5. Menentukan Presentasi dan Denyut Nadi Janin
Apabila waktu persalinan sudah dekat, Anda perlu melakukan pemeriksaan Antenatal Care untuk mengetahui apakah bayi sudah masuk panggul atau belum.
Langkah selanjutnya adalah mengukur denyut nadi janin yang sangat penting dan tidak boleh terlewatkan sama sekali. Tujuan dari pengukuran ini adalah guna mendeteksi apakah ada kondisi gawat janin sehingga bisa segera ditangani sesegera mungkin.
6. Vaksinasi Tetanus
Di urutan keenam ada vaksinasi tetanus yang berguna untuk membangun kekebalan tubuh ibu hamil, khususnya terhadap infeksi tetanus. Jadi, pastikan ibu hamil mendapatkan vaksinasi ini untuk menjaga kehamilan agar tetap sehat.
7. Pemberian Tablet Zat Besi
Tablet zat besi sangat berguna bagi ibu hamil, yakni untuk mencegah anemia defisiensi besi. Dengan demikian, selama kehamilan, ibu wajib mengkonsumsi minimal 90 tablet zat besi agar terhindar dari anemia sehingga siap melakukan persalinan secara normal.
8. Melakukan Tes Laboratorium
Tes laboratorium yang termasuk ke dalam pemeriksaan antenatal antara lain adalah sebagai berikut ini:
- Golongan darah
- Rhesus
- Protein dalam urine
- Kadar gula darah
- Hemoglobin
- Sifilis
- HIV
9. Tata Laksana Khusus
Ini adalah pemeriksaan lanjutan apabila selama kehamilan terdeteksi adanya hal-hal yang membahayakan ibu hamil beserta janinnya. Proses ini bisa dilakukan sedini mungkin berkat adanya pemeriksaan antenatal care secara berkala.
10. Melakukan Temu Wicara/Konsultasi
Langkah terakhir dalam menjalankan pemeriksaan Antenatal Care adalah melakukan konsultasi dengan dokter atau bidan mengenai kesehatan ibu hamil beserta dengan bayinya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pemeriksaan organ reproduksi wanita, cek artikel berikut “Vaksin Kanker Serviks, Apakah Perlu sejak Dini dan Wajib?“.
Dapatkan Layanan Antenatal Care Terbaik di Denpasar
Pentingnya Antenatal Care pada ibu hamil sangatlah besar karena pemeriksaan ini dapat membantu meningkatkan kesehatan ibu dan calon bayi selama dan sebelum kelahiran anak.
Ada beberapa layanan di Indonesia yang telah memiliki fasilitas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dengan menyeluruh. Salah satunya adalah Bunda Hospital Denpasar.
Bunda Hospital Denpasar telah memiliki fasilitas modern yang siap untuk memberikan layanan antenatal care terbaik untuk Anda. Selain itu, ada juga layanan lainnya, seperti pemeriksaan kesehatan wanita, persalinan, 24/7 emergency service, telekonsultasi, home care, dan berbagai layanan kesehatan lainnya.
Dapatkan berbagai paket menarik untuk pemeriksaan kesehatan wanita dari Bunda Hospital Denpasar. Hubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut.